Ini cerita tentang sepasang kekasih yang sudah menjalin cinta bertahun-tahun lamanya..
Banyak komentar tentang pasangan ini. Ada yang berkata bahwa mereka adalah
the next "Romeo and Juliette". Ada juga yang berkata bahwa mereka
takkan terpisahkan! Namun..ada satu komentar yang paling menggambarkan cinta mereka, "
Their love is seems perfect
beyond their unperfect physics". Yup! Keadaan fisik mereka emang ga sempurna. Sang wanita..sebut saja Rana adalah seorang tunanetra. Ia buta sejak lahir. Sang pria,
let's say Rama, secara fisik..ia sempurna! Tanpa cacat sedikit pun..
Rama tidak pernah menyesali keadaan tersebut. Begitu besar cintanya untuk sang kekasih.
He would give the world for her because to him, she's mean the world.
Sampai suatu ketika, mereka nge-date di tempat favorite mereka..
Seperti biasa, obrolan mereka ngalor ngidul.. Mereka bisa ngobrol tentang apa aja!
Sampai di malam hari, di dalam mobil, tepat di depan rumah Rana..

"
I love you so much babe.. Would u marry me??", kata Rama
Rana pun terdiam dan kemudian menangis sambil menutup wajahnya.. Rama panik, tidak mengerti mengapa kekasihnya tiba2 histeris seperti itu.. Sambil memeluknya, Rama menunggu emosi Rana mereda dan terus berusaha menenangkannya..
Ketika emosi Rana mereda, sambil menangis ia berkata pelan, "Aku ga bakal bisa jadi istri yang baik buat kamu dengan kecatatanku. Kamu terlalu baik buat aku. Aku baru mau menikah kalo aku udah bisa ngliat. Aku mau tampil sempurna buat kamu. Kita tunggu sampai aku dapat donor kornea yang pas, baru kita menikah!". Padahal menurut Rama, Rana sudah sangat sempurna.
Singkat cerita, ada donor kornea yang pas untuk Rana, mereka sangat senang!
Setelah menjalani operasi yang cukup menegangkan, Rana akhirnya bisa melihat. Namun, ia kecewa.. Ia kecewa melihat Rama, yang selama ini menemani hari-harinya adalah seorang tunanetra.. Semenjak itu mereka sering cek-cok, dan akhirnya Rana membatalkan pertunangan mereka.
"Aku bilang aku mau pernikahan yang sempurna!! Dulu aku ga mau nikah karna aku buta, sekarang aku juga ga mau, karena kamu buta!!
And guess what?! I think we're done!!". Itulah kata-kata terakhir Rana yang mencabik-cabik perasaan Rama.
Rama begitu terpukul..merasa tersakiti dan terkhianati. Dan akhirnya, Rama memutuskan pergi, menjauh sebisa mungkin..dari segala kenangan indah di kota itu. Malam naas itu pun terjadi..taxi yang membawa Rama mengalami kecelakaan hebat. Mobilnya terguling dan terhempas puluhan meter. Rama sekarat!
Di rumah sakit, isak tangis sanak keluarga dan sahabat Rama terdengar dari lorong-lorong rumah sakit yang sepi itu. Banyak selang-selang yang keluar masuk tubuh Rama. Dia masih tak sadar sampai ia mangigau memanggil Rana.
Saat itu juga, Dona, kakak Rama langsung menelpon Rana, memohonnya untuk datang.
Singkat cerita, Rana sampai di Rumah Sakit dan tanpa pikir panjang ia berlari memasuki ruang ICU, menerobos semua
pandangan sinis sahabat-sahabat Rama yang tertuju padanya. Dia tidak peduli dengan ekspresi itu kecuali wajah dr. Rinda yang terlihat pasrah.
Di Ruangan dingin itu, Rana menggenggam tangan Rama. Ia menangis di atas dada Rama sambil berkata, "Maafin aku! Maaf banget..". Rama dengan susah payah berusaha menjawab, "Aku mencintaimu..selamanya.. Jaga baik-baik dirimu dan mataku!". Sesaat Rana terkejut, terdiam, dan kemudian menangis kembali..tersadar bahwa pria yang telah begitu baik itu, telah tiada dipelukannya..

"Terkadang, orang buta justru memiliki indra pengelihatan lebih baik. Karena mereka melihat dengan mata hati.. Open your heart, and see around! You will amazed.."
M.J