WELCOME

Welcome.... This is our blog DPMFE Universitas Tarumanagara.. you will get a lot of information about us from this blog.. happy scrolling and happy reading.. :))

Selasa, 10 Maret 2015

Pola Pikir yang Berbeda (Pola Pikir Negatif dan Positif)



Dahulu kala, hiduplah dua orang saudara kembar. Ketika ayahnya meninggal, beliau berpesan dua hal. Pertama, jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu. Kedua, jangan terkena sinar matahari.
Tahun demi tahun telah lewat. Setelah ayahnya meninggal, anak yang sulung bertambah kaya dan yang bungsu bertambah miskin.
Ibu nya menanyakan hal tersebut kepada kedua anak kembarnya. Jawaban anak bungsu : Ini semua karena saya mengikuti pesan dari ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang ke orang yang berhutang kepada saya kecuali mereka membayarnya sendiri. Akhirnya, banyak orang yang berhutang kepada saya dan tidak membayarnya sehingga modalku semakin berkurang. Ayah juga berpesan bahwa saya tidak boleh terkena sinar matahari ketika berangkat ke toko, karena itu saya harus membeli mobil agar tidak terkena sinar matahari. Sebenarnya dengan jalan kaki saja sudah cukup, tetapi karena pesan ayah demikian jadi pengeluaranku bertambah banyak.
Jawaban anak sulung: Ini semua karena saya mengikuti pesan dari ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang ke orang yang berhutang kepada saya kecuali mereka membayarnya sendiri. Maka, saya tidak memberi hutang kepada mereka sehingga mereka selalu melakukan pembayaran di awal. Hal tersebut membuat modal saya tidak berkurang. Ayah juga berpesan bahwa saya tidak boleh terkena sinar matahari ketika berkangkat ke toko, jadi saya selalu pergi sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari terbenam ataupun ketika malam tiba. Karenanya, toko saya buka sebelum toko lain buka dan tutup jauh setelah toko lain tutup. Karena kebiasaan itu, semua orang tahu bahwa toko saya mempunyai jam kerja lebih lama sehingga toko saya menjadi lebih laris.

Dalam kisah ini, sangat jelas bahwa pola pikir (negatif dan positif) akan memberikan dampak yang berbeda pula. Hal yang sama bisa terjadi pada kita. Segala kondisi dan keadaan dapat terlihat berbeda jika kita dapat mengubah sudut pandang menjadi lebih positif. Dengan pola pikir yang positif, kita akan mempunyai pola berpikir yang lebih luas untuk memperbaiki keadaan. Saat gagal, bisa menjadi momen untuk memperbaiki apa yang salah. Saat jatuh, bisa menjadi masa mengevaluasi diri agar mampu bangkit lagi.

Ayoooo teman-teman, kita perbaiki sudut pandang kita terhadap segala sesuatu yang kita hadapi dengan pola pikir yang selalu positif. Sehingga, setiap hasil apapun yang kita dapati, dapat menjadi segala sesuatu yang berarti.

Tidak ada komentar: